Selasa, 02 September 2014

Akan Selalu Ada Jalan

Stress (sumber: health.com)
Pernahkah merasa bahwa hidup ini tidak adil? terbebani? marah? kesal? Ya, itulah PELAJARAN. 

Pelajaran kehidupan akan selalu ada selama kita hidup. Selama nafas masih berhembus, selama jantung masih berdetak, selama mata masih melihat, selama telinga masih mendengar, selama itu pula pelajaran demi pelajaran hidup akan terus kita alami. Tidak semua pelajaran yang akan kita terima itu adalah pelajaran yang kita sukai dan kita senangi. Adakalanya dia berbentuk suatu kejadian yang membuat kita marah, tidak sedikit juga yang membuat kita kesal, menangis, menyakitkan. 

Semuanya terasa sama, semuanya menyebalkan, semuanya "ngebetein".

Ingin rasanya untuk membalas semua perbuatan mereka dengan melampiaskan kemarahan kepada mereka, dengan membuat mereka merasakan apa yang kita rasakan. 

Bersabarlah...

Memang, sabar itu adalah suatu kata yang sangat mudah diucapkan akan tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan dalam kesehariannya. Setiap orang yang mendengar mengenai keluhan kita, akan dengan mudah menasihati kita dengan kata "Sabar yaa.." atau "Semua ada hikmahnya ko..". Akan tetapi memang itulah yang kita butuhkan, kesabaran. Kesabaran untuk menghadapi berbagai macam hal yang tidak kita inginkan, yang kita hindari, yang kita takutkan, yang kita cemaskan. 

Cobalah untuk melihat dari sisi yang lain


Salah satu cara untuk mencoba sabar adalah dengan melihat suatu permasalahan dengan sisi yang berbeda. Tidak instan memang, karena setiap hal di dunia ini perlu latihan, perlu dibiasakan. Membiasakan dan melatih diri untuk mencoba memahami suatu masalah dari banyak hal dan dari sisi yang berbeda akan membuat kita jauh lebih tenang dan mampu untuk bersabar. Penilaian yang bersumber terhadap kemalangan diri, seperti tidak akan ada habisnya dan akibatnya adalah selalu menempatkan orang lain dari pihak yang salah dan kita selalu berada di pihak yang benar. 

Cobalah mengetahui orang lain, seperti kita ingin diketahui orang lain
Cobalah memahami orang lain, seperti kita ingin dipahami orang lain. 
Cobalah menyayangi orang lain, seperti kita ingin disayangi orang lain.

Tidak mudah memang, karena akan selalu ada pertentangan dalam diri kita bahwa kitalah yang selalu benar dan orang lain yang selalu salah. Disitulah letak perjuangan kita untuk memahami siapa diri kita yang sebenarnya. Siapa sesungguhnya diri kita. Karena, setiap pelajaran yang kita tempuh, adalah pelajaran-pelajaran yang menjadikan kita lebih baik, mendewasa, dan menyampaikan kita kepada yang kita cita-citakan.

Akan selalu ada jalan, bagi mereka yang memahami.
Akan selalu ada jalan, bagi mereka yang ingin mengerti.
Akan selalu ada jalan, bagi mereka yang terus bersama-sama. 

Together (sumber: http://www.firstwestcu.ca/)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar